PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA DENGAN METODE DISKUSI PARTISIPATIF PADA MATERI :
ALLAH MEMELIHARA CIPTAAN-NYA MATA PELAJARAN
PAK DAN BUDI PEKERTI
KELAS VII SMP NEGERI 2 PAMONA UTARA
2020 /
2021
Disusun
Oleh :
BERNAT
ROMBO
NIP .
198110242014081003
SMP
NEGERI 2 PAMONA UTARA
UPTD
KECAMATAN PAMONA UTARA
KABUPATEN
POSO
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita persembahkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa karena atas anugerah-Nya sehingga proposal yang berjudul “Meningkatkan partisipasi
belajar siswa dengan metode diskusi partisipatif pada materi Allah Memelihara
Ciptaan-Nya mata pelajaran PAK dan Budi Pekerti Kelas VII SMP Negeri 2 Pamona
Utara 2020/2021” dapat tersusun hingga selesai. Saya selaku penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Pitersina Christina
Lumamuly selaku dosen pembimbing dan kepada semua pihak atas bantuan dan
bimbingannya dalam penyusunan proposal ini baik dalam bentuk materi maupun
pikiran.
Penulis menyadari masih banyak
kekeliruan dalam penyusunan proposal ini yang disebabkan karena keterbatasan
ilmu dari penulis sendiri, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca untuk menambahkan khasanah ilmu pengetahuan, khususnya
bagi penulis sendiri dan demi perbaikan dalam penyusunan proposal-proposal
selanjutnya.
Sangira, Oktober 2020
Penulis
i
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR …………………………………i
DAFTAR ISI ……………………………..ii
BAB I : PENDAHULUAN …………………………………1
1.
Latar
Belakang Masalah …………………………………1
2.
Pembatasan
Dan Rumusan Masalah ………………………………................2
3.
Tujuan
Dan Manfaat Penelitian …………………………………3
3.1
Tujuan
Penelitian …………………………………3
3.2
Manfaat
Penelitian …………………………………3
BAB II : KERANGKA TEORI ………………………………. 5
1.
Landasan
Teori …………………………………5
1.1.Pembelajaran
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti ………..5
1.2.Metode Diskusi
Partisipatif …………………………5
1.2.1.
Pengertian
Metode Diskusi Partisipatif …………………………………5
1.2.2.
Kelebihan
dan Keuntungan Metode Pembelajaran Diskusi Partisipatif….....6
1.2.3.
Langkah-langkah
Metode Pembelajaran Diskusi Partisipatif ……….6
1.2.4.
Penerapan
Metode Pembelajaran Diskusi Partisipatif ………………..7
1.2.5.
Kerangka
Berpikir ………..………………………...7
2.
Penelitian
Terdahulu ……………………………….................8
3.
Hipotesis
Penelitian ……………………………….................8
BAB III : METODE PENELITIAN ………………………………...9
1.
Jenis
Penelitian ................................................. 9
2.
Variabel
Penelitian ……………………………….................9
3.
Populasi
Dan Sampel ……………………………….................9
4.
Jenis,
Sumber Dan Teknik Pengumpulan Data ……………………………….................9
4.1. Observasi (pengamatan) ……………………………….....9
4.2 Lembar Observasi ………………………………...10
5.
Teknik
Analisa Atau Pengujian Hipotesis ………………………………..............10
DAFTAR PUSTAKA ………………………………..iii
ii
BAB I
P E N D
A H U L U A N
1. Latar
Belakang Masalah
Rendahnya tingkat partisipasi siswa dalam kegiatan
proses belajar mengajar merupakan hal yang sering ditemukan dan dialami dalam
kegiatan belajar mengajar. Masalah tersebut merupakan hal yang akan menghambat tercapainya
suatu keberhasilan dan proses pembelajaran. Dengan kefakuman siswa dan pasifnya
siswa dalam proses belajar mengajar dapat mengakibatkan beberapa hal yang
kemungkinan dapat merugikan berbagai pihak. Bagi siswa sendiri, selain kurang
terlatihnya pengetahuan dalam mengemukakan pendapat, juga dapat mengakibatkan
kejenuhan ketikka dalam kegiatan belajar mengajar atau bahkan mengakibatkan
kurangnya ilmu pengetahuan yang dapat ditransfer oleh siswa sendiri. Dilain
pihak guru juga akan merasakan hal yang kurang baik, selain merasakan
keragu-raguan apakah materi yang diberikannya sudah cukup diterima atau
sebaliknya tidak dapat dimengerti oleh siswa, juga
hal lain bagi guru yang suka membutuhkan dorongan-dorongan, motivasi
waktu menyampaikan materi akan terhambat, sebab dorongan dari siswa sendiri
tidak ada, misalnya penjelasan guru akan lebih
bagus dan menarik jika dibangkitkan
dengan berbagai masalah dari siswa yaitu berupa
pertanyaan-pertanyaan atau pendapat-pendapat.
Jika keadaan seperti ini dibiarkan tanpa ada respon,
kemungkinan saja partisipasi siswa di sekolah akan rendah dan semakin
berkurang. Oleh karena itu, penanganan masalah ini sangat mendesak agar nilai
pendidikan dapat meningkat.
Disadari secara cermat, bahwa factor terjadinya hal ini
sangat banyak, perlu mengadakan penelitian dimana letak penghambat itu berada.
Hal utama yang harus dilakukan adalah mengadakan
penambahan metode pembelajaran atau mengadakan suatu perubahan metode
pembelajaran, misalnya dengan mencoba menggunakan metode diskusi partisipatif.
Dengan menggunakan metode diskusi partisipatif ini sangat dirasakan akan lebih
memicu dan memberikan rangsang terhadap siswa untuk aktif karena akan adanya
keterpaksaan yang muncul secara
otomatis yaitu karena merasa malu oleh
teman yang lain jika tidak mampu untuk mempresentasikan hasil
diskusinya, atau siswa tersebut akan dipaksa untuk meningkatkan pengetahuan dan
kemampuannya dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh siswa lain
1
2.
Pembatasan dan Rumusan Masalah
Melihat persoalan diatas, kondisi yang ada
saat ini adalah :
a.
Kurangnya
minat / semangat peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran
pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen.
b.
Model
pembelajaran yang diterapkan membuat bosan peserta didik.
c.
Belum
adanya strategi yang tepat dalam proses pembelajaran.
d.
Minimnya
interaksi antar sesame siswa maupun guru.
e.
Rendahnya
hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen, nilai
rata-rata kelas masih dibawah KKM yang telah ditentukan yaitu 70.
Guru harus melakukan observasi dikelas tersebut mengenai
masalah belajar dan pembelajaran yang dihadapi oleh guru beserta para siswa.
Masalah yang dihadapi para siswa ini merupakan masalah yang sangat penting yang
harus diketahui oleh guru, sebab hal itu sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan belajarnya. Kesulitan belajar tersebut dapat disebabkan oleh
beberapa factor, misalnya factor kesehatan, keadaan, sosial, keadaan keluarga
atau pergaulan, dan berbagai macam masalah pribadi lainnya.
1. Factor-faktor penyebab terjadinya
kesulitan belajar tidak dapat dihindari oleh setiap siswa. Oleh karena itu
tugas guru sebagai tenaga pendidik dan pembimbing sangat berperan dalam
memberikan siswa pertimbangan pemecahan masalah yang dialami.
2. Guru harus memahami dan mengetahui lebih mendalam keadaan siswa,
tingkah laku, latar belakang, dan kesulitan atau permasalahan yang dihadapinya.
3. Seorang guru harus mampu memberikan pertimbangan pemecahan
atau jalan penyelesaiannya, agar siswa dapat menentukan pemecahan masalah yang
tebaik bagi kesulitan yang sedang dihadapi.
4. Dalam memberikan bantuan dan
pertimbangan guru juga harus
memberikan aspek- aspek yang meliputi pribadi siswa yang bermasalah.
5. Guru juga harus mengidentifikasi segala
permasalahan yang dihadapi oleh siswa- siswa yang memiliki masalah seperti
kurang motivasi belajar, kurang berkosentrasi, kurang percaya diri, harus
diberikan dukungan dan bantuan untuk memecahkan masalahnya dengan pemberian
pertimbangan pemecahan masalah yang tepat.
Berdasarkan
identifikasi masalah diatas, permasalahan yang ada dapat dirumuskan sebagai
berikut :
2
1.
Bagaimana
penerapan model pembelajaran tipe TGT dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Kristen dengan materi pokok “Allah
Memelihara Ciptaan-Nya” pada peserta didik kelas VII di SMPN 2 Pamona
Utara.
2.
Apakah
hasil belajar peserta didik setelah
penerapan model pembelajaran diskusi partisipatif lebih baik dari pada hasil belajar sebelumnya dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Kristen materi pokok “Allah
Memelihara Ciptaan-Nya” kelas VII
di SMPN 2 Pamona Utara.
0
Tujuan Dan Manfaat Penelitian
3.1. Tujuan Penelitian
Setelah kegiatan penelitian penggunaan model pembelajaran diskusi
partisipatif, tujuan yang akan dicapai dalam PTK (Penilaian Tindakan Kelas) ini
adalah :
3.1.1.
Tujuan Umum :
Meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Kristen.
3.1.2.
Tujuan Khusus :
Mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran Pendidikan Agama
Kristen materi pokok “Allah Memelihara
Ciptaan-Nya” bahwa bagaimana meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas
VII di SMPN 2 Pamona Utara.
3.2.
Manfaat penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penilaian tindakan kelas
(PTK) ini antara lain :
3.2.1.
Bagi siswa :
-
Penggunaan
model pembelajaral diskusi partisipatif tidak membuat bosan peserta didik.
-
Penggunaan
model pembelajaran diskusi partisipatif dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Kristen.
3.2.2.
Bagi
guru :
-
Dapat memberikan informasi
tentang metode pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta
didik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen.
3
3.2.3.
Bagi
Sekolah :
-
Dapat dijadikan bahan kajian
bersama agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
3.2.4.
Bagi
Peneliti :
-
Menambah
pengalaman secara langsung bagaimana penggunaan strategi pembelajaran yang
menyenagkan dan tidak membuat bosan.
-
Memberi
bekal sebagai calon guru Pendidikan Agama Kristen agar siap melaksanakan tugas
di lapangan sesuai kebutuhan.
4
BAB
II
KERANGKA
TEORI
1. Landasan
Teori
1.1. Pembelajaran
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Pembelajaran
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti bertujuan untuk memperkenalkan Allah
Bapa, Putra, dan Roh Kudus dan karya-karya-Nya serta menghasilkan manusia
Indonesia yang mampu menghayati imannya secara bertanggungjawab ditengah
masyarakat, dan secara khusus bertujuan menanamkan nilai-nilai kristiani dalam
kehidupan pribadi dan sosial sehingga siswa mampu menjadikan nilai kristiani
sebagai acuan.
Berdasarkan
tujuan tersebut, maka kompetensi di dalam Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Pekerti di tingkat SMP hanya terbatas pada aspek nilai-nilai iman kristiani.
Melalui penyajian kurikulum, maka Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
diharapkan siswa mampu mengalami suatu proses transformasi nilai-nilai
kehidupan berdasarkan iman kristiani yang dipelajari dalam Pendidikan Agama
Kristen dan Budi Pekerti.
Pembelajaran
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti, bukan saja diberikan oleh Gereja
didalam lingkungannya sendiri tetapi juga di luar lingkungannya yaitu di dalam
lingkungan sekolah. Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti di
sekolah merupakan kesatuan yang utuh dengan pendidikan yang diterima baik di
rumah, di keluarga, gereja, dan masyarakat. Pembelajaran Pendidikan Agama
Kristen dan Budi Pekerti berpusat pada siswa, artinya bahwa perkembangan,
keberadaan, pergumulan, kebutuhan, kondisi konkrit siswa yang seringkali
berbeda-beda, haruslah menjadi pertimbangan utama guru dalam merancang
pembelajaran sehingga Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti benar-benar
menyentuh eksistensi guru, dan siswa mengalami perubahan baik secara kognitif,
afektif, maupun psikomotor, serta nilai-nilai dalam dirinya. (Kej. 12:1-3 ;
Yes. 49:6 ; Ams. 22:6 ; Mat. 28:19-20 ; II Tim. 3:16).
1.2. Metode
Diskusi Partisipatif
1.2.1. Pengertian
Metode Diskusi Partisipatif
Diskusi partisipatif adalah salah satu bentuk
kegiatan yang dilaksanakan dalam bimbingan. Kegiatan diskusi partisipatif
merupakan kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan lebih dari satu individu.
Kegiatan diskusi partisipatif ini, dapat menjadi alternatif dalam membantu
memecahkan permasalahan seorang individu.
5
Moh. Surya (1975:107) mendefinisikan diskusi
partisipatif merupakan suatu proses bimbingan dimana murid-murid mendapatkan
suatu kesempatan untuk menyumbangkan pikiran masing-masing dalam memecahkan
masalah bersama. Dalam diskusi ini tertanam pula tanggungjawab dan harga diri.
1.2.2. Kelebihan
dan Keuntungan Metode Pembelajaran Diskusi Partisipatif
1.2.2.1. Kelebihan
Metode pembelajaran Diskusi Partisipatif
-
Metode
diskusi melibatkan semua siswa secara langsung dalam proses belajar mengajar.
-
Setiap
siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan bahan pelajarannya masing-masing.
-
Metode
Diskusi dapat menumbuhkan dan mengembangkan cara berpikir dan sikap ilmiah.
-
Pendidik
lebih mudah mengenali karakteristik peserta didik, karena prinsip pembelajaran
partisipatif berpusat pada peserta didik.
1.2.2.2. Kelemahan Metode pembelajaran Diskusi
Partisipatif
-
Mobilitas
peserta didik sulit di ontrol karena kondisi kelas yang menjadikan peserta
didik terlalu proaktif.
-
Pendidik
harus berfokus pada proses pembelajaran, karena focus pembelajaran berpusat
pada peserta didik.
-
Membutuhkan
alat bantu yang cukup banyak.
-
Kesediaan
peserta didik untuk memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan sulit dicapai
secara keseluruhan, karena karakteristik emosional dan mental peserta didik
yang berbeda.
1.2.3. Langkah-langkah
Metode Pembelajaran Diskusi Partisipatif
Menurut Knowles dalam Sudjana (1997:269), “Pembelajaran
Diskusi Partisipatif memiliki langkah-langkah sebagai berikut :
o Membantu peserta didik
dalam menciptakan iklim belajar. Pendidik dan peserta didik menyiapkan bahan
belajar, menentukan fasilitas dan alat-alat, serta membina keakraban diantara peserta
didik.
o Membantu peserta didik
untuk menyusun kelompok belajar.
o Membantu peserta didik
utnuk mendiagnosis kebutuhan belajar.
o Membantu peserta didik
dalam mentusun tujuan belajar.
o Membantu peserta didik
dalam merancang pengalaman belajar.
o Membantu peserta didik
dalam menilai proses dan hasil kegiatan.
o Membantu peserta didik
dalam mengevaluasi hasil proses dan pengaruh kegiatan pembelajaran.
6
1.2.4. Penerapan
Metode Pembelajaran Diskusi Partisipatif
Berdasarkan langkah-langkah yang telah dikemukakan
diatas maka penerapan metode pembelajaran diskusi partisipatif adalah sebagai
berikut :
o Pendidik menempatkan
diri pada kedudukan yang tudak serba mengetahui terhadap semua bahan belajar.
Pendidik harus memandang peserta didik sebagai sumber yang mempunyai nilai bermanfaat
dalam kegiatan pembelajaran.
o Pendidik berperan
untuk membantu peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
o Pendidik melakukan
motivasi terhadap peserta didik supaya berpartisipasi dalam menyusun tujuan
belajar, bahan belajar, dan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam kegiatan
pembelajaran.
o Pendidik sekaligus
menempatkan diri sebagai peserta didik selama kegiatan pembelajaran yang
memberikan dorongan dan bimbingan terhadap peserta didik untuk selalu
memikirkan, melakukan, dan menilai kegiatan pembelajarannya.
o Pendidik mendorong dan
membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah yang
diangkat dari kehidupan peserta didik sehingga mereka mampu berpikir dan
bertindak terhadap dan didalam dunia kehidupannya.
o Pendidik bersama
peserta didik melakukan kegiatan saling belajar dengan cara bertukar pikiran
mengenai isi, proses dan hasil kegiatan pembelajaran, serta tentang cara-cara
dan langkah-langkah pengembangan pengalaman belajar untuk masa berikutnya.
1.2.5. Kerangka
Berpikir
Berdasarkan pengamatan dalam proses pembelajaran
sebelumnya, tidak menunjukkan partisipasi belajar yang baik dari peserta didik,
sehingga proses pembelajaran tidak efektif. Oleh sebab itu, dianggap perlu
untuk menerapkan metode pembelajaran diskusi partisipatif, sebab metode
pembelajaran partisipatif merupakan suatu metode yang mudah dilaksanakan dan
efektif untuk meningkatkan partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran
materi Allah Memelihara Ciptaan-Nya mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan
Budi Pekerti kelas VII SMP Negeri 2 Pamona Utara.
7
2. Penelitian
Terdahulu
Penelitian
tindakan kelas ini dilaksanakan didasarkan pada upaya untuk meningkatkan
partisipasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Pekerti SMP Negeri 2 Pamona Utara kelas VII, sebagaimana Penelitian terdahulu
dengan permasalahan yang sama dan dilaksanakan pada objek dan subjek yang
berbeda, sebagai berikut :
-
Suwandi,
A. 2010. Proposal Penelitian Tindakan Kelas. Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa SMA I Bandung Kelas X Mata
Pelajaran PAK Dengan Metode Diskusi Partisipatif.
-
Bonde,
A. 2018. Proposal penelitian Tindakan Kelas. Meningkatkan Partisipasi Belajar Siswa SMP Negeri 5 Pamona Utara Kelas
VII Pada Mata Pelajaran PAK dan Budi Pekerti.
3. Hipotesis
Penelitian
Umumnya
dalam proses pembelajaran, siswa terlihat pasif dan tidak antusias menanggapi
permasalahan yang dipaparkan oleh guru. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor, yaitu kemungkinan kurang menariknya metode pembelajaran, atau kurang
dikenalinya materi yang disampaikan, dan lain-lain.
Dalam
rangka meningkatkan keaktifan dan hidupnya pembelajaran didalam kelas
memerlukan usaha-usaha yang mendalam diantaranya adalah dengan menggunakan
metode-metode pembelajaran yang sekiranya dapat mendorong tujuan tersebut.
Dalam hal ini dengan menggunakan metode diskusi partisipatif yang dilakukan
oleh siswa itu sendiri, sedangkan guru mengadakan penilaian terhadap seluruh
komponen yang terlibat.
Berdasarkan kerangka berpikir dan penelitian terdahulu
yang telah dikemukakan diatas, maka metode pembelajaran diskusi partisipatif
merupakan metode pembelajaran yang efektif digunakan untuk meningkatkan
partisipasi belajar siswa dalam pembelajaran Mata pelajaran Pendidikan Agama
Kristen dan Budi Pekerti pada SMP Negeri 2 Pamona Utara Kelas VII, Materi Allah Memelihara Ciptaan-Nya. Dengan
langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah :
-
Membentuk
kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa.
-
Mendiskusikan
Topik/Materi yang akan dipresentasikan.
-
Menulis
naskah lengkap.
-
Mempresentasilan
hasil diskusi di kelas.
-
Tanya
jawab / diskusi
-
Pemberian
evaluasi, diberikan setelah sekian / seluruh kelompok maju dengan soal
bersumber dari proses presentasi dan diskusi.
Dari langkah-langkah
tersebut diatas, diharapkan dapat diperoleh manfaat yakni suasana kelas yang
hidup, secara psikologis siswa merasa bangga bisa mengungkapkan ide, perasaan
dan pikirannya dan tampil paling tidak di depan teman-teman sekelas dan
gurunya.
8
BAB III
METODE
PENELITIAN
1. Jenis
Penelitian
Penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan tipe penelitian tindakan kelas (classroom action research) yakni penelitian yang dilakukan oleh
guru di kelasnya sendiri melalui refleksi dan tujuan untuk meningkatkan
partisipasi belajar peserta didik, sehingga hasil belajar peserta didik
meningkat. Peneliti mencoba menerapkan
variasi model pembelajaran diskusi partisipatif.
2. Variabel
Penelitian
Variabel
dari penelitian ini ada dua, yaitu variebel bebas dan variabel terkait. Metode diskusi partisipatif merupakan variabel bebas (variable x), sedangkan partisipasi
peserta didik dan hasil belajar peserta didik
merupakan variabel terikat
(variable y). Partisipasi siswa adalah aktivitas fisik dan mental siswa dalam
proses pembelajaran yang dapat diamati oleh pendidik, sedangkan Hasil belajar
adalah Suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan
berulang-ulang.
3. Populasi
dan Sampel
Subjek
penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Pamona Utara,
Kabupaten Poso, sebanyak 20 orang siswa. Penelitian ini dilakukan didalam kelas
dengan posisi tempat duduk yang diubah sehingga mendapat kesan yang lain
seperti biasanya. Alat atau bahan yang digunakan dalam diskusi partisipatif ini adalah sebuah materi pembelajaran yang
akan didiskusikan yaitu Allah Memelihara
Ciptaan-Nya.
4. Jenis,
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
4.1. Observasi (pengamatan)
Teknik yang dipergunakan untuk pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah dengan teknik pengamatan (observasi) atau pengamatan
secara langsung untuk mengamati tindakan dengan menggunakan metode diskusi
partisipatif. Selanjutnya pada tiap siklus dilakukan tes untuk mengetahui hasil
belajar siswa.
Observasi digunakan untuk mencatat kejadian-kejadian
selama pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti menggunakan
metode diskusi partisipasi. Dalam kegiatan ini disiapkan lembar observasi yang
terdiri atas observasi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
Observasi dilakukan untuk memperoleh data partisipasi
9
peserta
didik dan pembelajaran menggunakan metode diskusi partisipatif, selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
4.2
Lembar Observasi
Lembar
observasi merupakan lembar yang berisi gambaran tentang aktivitas kegiatan
belajar mengajar di kelas, yakni partisipasi peserta didik dalam pembelajaran
dengan menggunakan metode diskusi partisipatif. Lembar Observasi ini digunakan
untuk mengamati aktivitas peserta didik serta aktivitas pendidik selama
pembelajaran berlangsung. Lembar observasi untuk partisipasi belajar pserta
didik berisi aspek-aspek partisipasi belajar yang disusun peneliti. Kisi-kisi
lembar observasi dalam kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Pekerti disajikan dalam table berikut ini :
Tabel
1 : Kisi-kisi lembar observasi partisipasi belajar peserta didik.
Indikator |
Sub
Indikator |
Sumber
Data |
Partisipasi belajar siswa dalam
pembelajaran |
1.
Mengajukan
pertanyaan jika belum jelas. 2.
Menjawab
pertanyaan yang diajukan guru. 3.
Mengerjakan
tugas secara tuntas. 4.
Ikut
serta dalam diskusi kelas. 5.
Mencatat
materi pelajaran dengan baik. 6.
Menyelesaikan
soal-soal yang diberikan guru. 7.
Mengerjakan
tes secara individu. 8.
Menyimpulkan
materi pelajaran. |
Siswa |
5. Teknik
Analisa atau Pengujian Hipotesis
Pada penelitian ini, Peneliti menggunakan teknik
analisis deskriptif kualitatif, yaitu metode penelitian yang bersifat
menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan
tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai peserta didik, juga untuk
memperoleh respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran serta
partisipasi peserta didik selama proses pembelajaran. Hasil pengamatan untuk
partisipasi peserta didik akan dibuat perhitungan sederhana rataan ,
prosentase, maksimum, minimum yang akan mendeskripsikan hasil evaluasi.
10
Dalam
penelitian tindakan kelas ini, aspek yang di amati meliputi 8 aspek partisipasi
belajar peserta didik. Pengolahan data observasi sangat bergantung pada pedoman
observasinya, terutama dalam mencatat hasil observasi. Hasil observasi yang
dinyatakan dengan skala nilai dapat dihitung melalui :
-
Menjumlahkan
seluruh skor yang diperoleh peserta didik.
-
Menghitung
rata-rata untuk pencapaian kedelapan aspek yang diamati.
-
Mengkonversikan
hasil rata-rata ke dalam standar 100.
-
Mengklasifikasikan
dalam kategori tertentu.
Tabel 2 : Kriteria Hasil Skor
Partisipasi belajar peserta didik
No. |
Skor |
Kriteria |
1. |
75 ≤ x ≤ 100 |
Sangat Baik (SB) |
2. |
50 ≤ x ≤ 74,99 |
Baik (B) |
3. |
25 ≤ x ≤ 49,99 |
Kurang (K) |
4. |
0 ≤ x ≤ 24,99 |
Sangat Kurang (SK) |
11
DAFTAR PUSTAKA
Badarudin. 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Departemen Pendidikan Nasional 2003. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus Dan
Penilaian. Direktorat Pendidikan Dasar Dan Menengah.
Surya, Moh. 1975. Diskusi Kelompok. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Sudjana. 2004. Penelitian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
0 komentar:
Posting Komentar